GREEN ARCHITECTURE
GREEN ARCHITECTURE
In recent years, sustainability concept has become the common interest of numerous disciplines. The reason for this popularity is to perform the sustainable development. The Concept of Green Architecture, also known as “sustainable architecture” or “green building,” is the theory, science and style of buildings designed and constructed in accordance with environmentally friendly principles. Green architecture strives to minimize the number of resources consumed in the building's construction, use and operation, as well as curtailing the harm done to the environment through the emission, pollution and waste of its components.
Green architecture adalah konsep arsitektur yang berusaha meminimalkan pengaruh buruk terhadap lingkungan alam maupun manusia dan menghasilkan tempat hidup yang lebih baik dan lebih sehat, yang dilakukan dengan cara memanfaatkan sumber energi dan sumber daya alam secara efisien dan optimal. ‘Green’ dapat diinterpretasikan sebagai sustainable (berkelanjutan), earthfriendly (ramah lingkungan), dan high performance building (bangunan dengan performa sangat baik). Ukuran 'green' ditentukan oleh berbagai faktor, dimana terdapat peringkat yang merujuk pada kesadaran untuk menjadi lebih hijau. Di negara-negara maju terdapat award, pengurangan pajak, insentif yang diberikan pada bangunan-bangunan yang tergolong 'green'.
Dengan dukungan dari pemerintah, bangunan-bangunan hijau di Singapura kerap bertambah, salah satunya adalah Nanyang Technological University yang menerapkan fasad kaca yang mengurangi solar gain dan heat load sehingga mendapatkan natural views dan pencahayaan yang efektif.
Bangunan ini juga dikenal dengan green roof yang melengkung sebagai ruang terbuka hijau yang digunakan untuk tempat berkumpul. Tidak hanya itu, green roofini juga berfungsi sebagai insulasi termal, dan rainwater harvesting untuk irigasi lansekap. Rumput yang ditanam juga dibuat menyesuaikan lansekap sekitar agar bangunan menyatu dengan lingkungan.
http://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S1877042815062552
Green architecture adalah konsep arsitektur yang berusaha meminimalkan pengaruh buruk terhadap lingkungan alam maupun manusia dan menghasilkan tempat hidup yang lebih baik dan lebih sehat, yang dilakukan dengan cara memanfaatkan sumber energi dan sumber daya alam secara efisien dan optimal. ‘Green’ dapat diinterpretasikan sebagai sustainable (berkelanjutan), earthfriendly (ramah lingkungan), dan high performance building (bangunan dengan performa sangat baik). Ukuran 'green' ditentukan oleh berbagai faktor, dimana terdapat peringkat yang merujuk pada kesadaran untuk menjadi lebih hijau. Di negara-negara maju terdapat award, pengurangan pajak, insentif yang diberikan pada bangunan-bangunan yang tergolong 'green'.
PRINSIP-PRINSIP BANGUNAN GREEN ARSITEKTUR
- Hemat energi / Conserving energy : Pengoperasian bangunan harus meminimalkan penggunaan bahan bakar atau energi listrik (sebisa mungkin memaksimalkan energi alam sekitar lokasi bangunan).
- Memperhatikan kondisi iklim / Working with climate : Mendisain bangunan harus berdasarkan iklim yang berlaku di lokasi tapak kita, dan sumber energi yang ada.
- Minimizing new resources : mendisain dengan mengoptimalkan kebutuhan sumber daya alam yang baru, agar sumber daya tersebut tidak habis dan dapat digunakan di masa mendatang.
- Penggunaan material bangunan yang tidak berbahaya bagi ekosistem dan sumber daya alam.
- Tidak berdampak negatif bagi kesehatan dan kenyamanan penghuni bangunan tersebut.
- Respect for site : Bangunan yang akan dibangun, nantinya jangan sampai merusak kondisi tapak aslinya, sehingga jika nanti bangunan itu sudah tidak terpakai, tapak aslinya masih ada dan tidak berubah (tidak merusak lingkungan yang ada).
- Merespon keadaan tapak dari bangunan / Respect for user : Dalam merancang bangunan harus memperhatikan semua pengguna bangunan dan memenuhi semua kebutuhannya.
- Menetapkan seluruh prinsip – prinsip green architecture secara keseluruhan / Holism : Ketentuan diatas tidak baku, artinya dapat kita pergunakan sesuai kebutuhan bangunan kita
CONTOH
Dengan dukungan dari pemerintah, bangunan-bangunan hijau di Singapura kerap bertambah, salah satunya adalah Nanyang Technological University yang menerapkan fasad kaca yang mengurangi solar gain dan heat load sehingga mendapatkan natural views dan pencahayaan yang efektif.
Bangunan ini juga dikenal dengan green roof yang melengkung sebagai ruang terbuka hijau yang digunakan untuk tempat berkumpul. Tidak hanya itu, green roofini juga berfungsi sebagai insulasi termal, dan rainwater harvesting untuk irigasi lansekap. Rumput yang ditanam juga dibuat menyesuaikan lansekap sekitar agar bangunan menyatu dengan lingkungan.
https://nazarul14.wordpress.com/2015/10/07/bangunan-green-arsitektur/
http://arsitektourhijau.blogspot.co.id/2015/10/green-architecture-di-indonesia.html
Komentar
Posting Komentar