KRITIK NORMATIF ARSITEKTUR
Kritik Normatif
Dalam penjelasan berdasarkan data dari Bpk.Raziq Hasan, Hakikat kritik normatif adalah adanya keyakinan (conviction) bahwa di lingkungan dunia manapun, bangunan dan wilayah perkotaan selalu dibangun melalui suatu model, pola, standar, atau sandaran sebagai sebuah prinsip. Dan dalam presentasi Ibu Maya, Kritik normatif memiliki beberapa metode, yakni;
Dalam penjelasan berdasarkan data dari Bpk.Raziq Hasan, Hakikat kritik normatif adalah adanya keyakinan (conviction) bahwa di lingkungan dunia manapun, bangunan dan wilayah perkotaan selalu dibangun melalui suatu model, pola, standar, atau sandaran sebagai sebuah prinsip. Dan dalam presentasi Ibu Maya, Kritik normatif memiliki beberapa metode, yakni;
1.Kritik Doktrinal= (pernyataan yang tak terukur)
2.Kritik Terukur (Measured Criticsm) = Sekumpulan dugaan yang mampu mendefinisikan bangunan dengan baik secara kuantitatif
3.Kritik Tipical (Typical Criticism) = Norma yang didasarkan pada model
4.Kritik Sistematik (Systematic Criticism) = Norma penyusunan elemen-elemen yang saling berkaitan untuk satu tujuan.
5.Kritik Interpretif (Interpretive Criticism) = Bentuk kritik cenderung subyektif dan bersifat mempengaruhi pandangan orang lain agar sejalan dengan pandangan kritikus tersebut
a.Advocatory, Kritik dalam bentuk penghakiman dan mencoba mengarahkan pada suatu topik yang dipandang perlu
b.Evocative, Menggugah pemahaman intelektual atas makna yang dikandung pada suatu bangunan
b.Evocative, Menggugah pemahaman intelektual atas makna yang dikandung pada suatu bangunan
Case study
https://megapolitan.okezone.com/read/2018/11/30/338/1985298/wujudkan-kota-ramah-pejalan-kaki-depok-wajib-contoh-pedestrian-di-lenteng-agung |
DEPOK - Rapih bersih dan nyaman, kata tersebut pantas disematkan bagi pedestrian yang berada di depan Universitas Indonesia di Jalan Raya Lenteng Agung, Jakarta Selatan.
Selain itu pedestrian tersebut juga ramah bagi penyandang disabilitas ditambah dengan rimbunya pepohonan juga mempercantik dan membuat kesejukan bagi pengguna jalan yang melewati trotoar itu. Kelebihan Pedestrian ini juga dilengkapi dengan kursi sepanjang 1 meter yang berguna untuk menunggu kendaraan umum.
Hal tersebut tentunya sangat berbanding terbalik dengan jalur pedestrian yang berada di jalan Margonda Raya wilayah Depok, Jawa Barat. Di mana trotoar yang berada di jantung kota ber-ikon belimbing ini sangat memprihatinkan, banyaknya sampah, lubang besar dan pot bunga yang berada di pedestrian dianggap kerap kali mengganggu pejalan kaki yang melintas.
Rumusan Masalah
Bagaimana kriteria prasarana jaringan pejalan kaki yang ideal berdasarkan berbagai pertimbangan?
mengenai isu ini saya menyampaikan kritik dengan metode Kritik Interpretif (Interpretive Criticism) = Bentuk kritik cenderung subyektif dan bersifat mempengaruhi pandangan orang lain agar sejalan dengan pandangan kritikus tersebut
a.Advocatory, Kritik dalam bentuk penghakiman dan mencoba mengarahkan pada suatu topik yang dipandang perlu.
Pemerintahan Kota Depok sudah seharusnya mengetahui bagaimana Kriteria yang tercantum pada PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM
NOMOR : 03/PRT/M/2014
yaitu
a. menghindarkan kemungkinan kontak fisik dengan pejalan kaki lain dan
berbenturan/beradu fisik dengan kendaraan bermotor
b. menghindari adanya jebakan seperti lubang yang dapat menimbulkan bahaya
b. menghindari adanya jebakan seperti lubang yang dapat menimbulkan bahaya
c. mempunyai lintasan langsung dengan jarak tempuh terpendek
d. menerus dan tidak ada rintangan
e. memiliki fasilitas penunjang, antara lain bangku untuk melepas lelah dan lampu
penerangan
f. melindungi pejalan kaki dari panas, hujan, angin, serta polusi udara dan suara
g. meminimalisasi kesempatan orang untuk melakukan tindak kriminal
h. mengharuskan dapat diakses oleh seluruh pengguna, termasuk pejalan kaki dengan
berbagai keterbatasan fisik, antara lain menggunakan perencanaan dan desain universal.
berdasarkan kriteria tersebut, sebagian besar Trotoar kota Depok dinilai masih belum memenehi kriteria. Bahkan,warga depok mengaku iri dengan Jakarta yang memiliki trotoar ramah bagi pengguna jalan dan penyandang disabilitas. Buruknya trotoar di Depok dianggap sangat membahayakan pejalan kaki dan tak layak digunakan
Komentar
Posting Komentar