Jural Green City Concept


PENATAAN RUANG PERKOTAAN YANG BERKELANJUTAN,  BERDAYA SAING DAN BEROTONOMI

LATAR BELAKANG MASALAH

Pertambahan jumlah penduduk, khususnya akibat migrasi dari desa ke kota (urbanisasi) telah menyebabkan pemadatan penduduk perkotaan (urban densification) dan pembengkakan/pemekaran kawasan pinggiran (urban sprawling), Gambar 1. Tidak jarang pemekaran wilayah akhirnya sampai membentuk suatu kabupaten atau kota baru. Di Indonesia, hingga tahun 2009 terdapat penambahan 165 kabupaten baru dan 34 kota baru. Pengembangan wilayah terbangun sangat mendesak untuk memenuhi kebutuhan perumahan dan tempat-tempat aktivitas lainnya, dan ini telah mengorbankan keberadaan jalur hijau maupun areal persawahan, seperti yang ditunjukkan Tabel 2. Ruang Terbuka Hijau yang diamanahkan harus 30% (UU 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang) sulit dapat dipenuhi oleh kotakota di Indonesia.




Selain perubahan guna lahan, pertambahan penduduk, baik secara alamiah maupun urbanisasi sebagai gejala yang sangat umum di negara-negara berkembang telah memunculkan kota-kota metropolitan. Selanjutnya, akibat ketidakmampuan dalam mengantisipasi perkembangan perkotaan yang demikian pesat telah menim

bulkan berbagai isu-isu permasalahan kawasan perkotaan, seperti:

- Bertambahnya Angka Kemiskinan

- Kurangnya Lapangan Pekerjaan

- Tumbuhnya kawasan kumuh di perkotaan

- Meningkatnya kebutuhan perumahan sederhana dan murah

- Kemacetan lalulintas yang makin meningkat  - Terbatasnya akses terhadap jaringan air minum/bersih dan sanitasi - Makin berkurangnya Ruang Terbuka Hijau di perkotaan 

- Penanganan masalah persampahan yang kurang terpadu  - Kebijakan pengelolaan sektor informal (PKL) yang belum optimal 




KONSEP PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN (SUSTAINABLE DEVELOPMENT)

·         Nyaman/layak huni (livable)

Memenuhi kebutuhan manusia akan kenyamanan hidup, fisik, sosial budaya, dan lingkungan. - Berkelanjutan (sustainable)  Antisipasi terhadap perubahan iklim dan bencana alam serta memenuhi keperluan hidup manusia kini dengan tanpa mengabaikan keperluan hidup manusia masa datang 



·         Berkeadilan (just)   Menyediakan ruang hidup dan berusaha bagi seluruh golongan masyarakat perkotaan

·         Pendorong pertumbuhan (engine of growth)  Mampu berkompetisi dalam perkembangan ekonomi global dengan memanfaatkan potensi sosial budaya dan kreatifitas lokal (ekonomi kreatif); serta mampu menciptakan hierarki pasar bagi kota menengah, kecil, dan perdesaan



Perwujudan pembangunan berkelanjutan di Indonesia, khususnya oleh pemerintah di wilayah perkotaan dapat dijelaskan melalui langkah-langkah yang sudah diambil, meliputi:

Bidang Lingkungan:

 - perlindungan dan konservasi sumber daya alam.

- pembangunan wilayah pesisir dan laut terpadu.

 - peningkatan pelaksanaan pengawasan dan pengendalian, penegakan hukum, peningkatan kelembagaan serta sarana dan prasarana pengawasan.

 - peningkatan konservasi dan rehabilitasi sumber daya kelautan dan perikanan. 

- peningkatan adaptasi dan mitigasi terhadap dampak perubahan iklim. 

- pengembangan peralatan pemantauan kualitas air. 

- pelaksanaan Program Langit Biru, program Proper, Program Kali Bersih (Prokasih), Pengelolaan Limbah Domestik dan Usaha Skala Kecil, Pengelolaan Sampah Terpadu, Pengelolaan B3 dan Limbah; penegakan hukum pidana dan perdata serta administrasi lingkungan.

Bidang Sosial:

- Penanggulangan kemiskinan.  - Pemberdayaan masyarakat sipil.  - Pelaksanaan musrenbang tingkat desa, kecamatan, kabupaten/kota, provinsi dan nasional.  - Meningkatkan tingkat pendidikan masyarakat Indonesia.

 Bidang Ekonomi:

- Pengendalian inflasi. 

- Konsolidasi fiskal. 

- Stimulus fiscal, dan 

- Memperkuat ketahanan sektor keuangan domestik



SUMBER JURNAL

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KRITIK ARSITEKTUR DESKRIPTIF DAN CONTOH BANGUNAN

KRITIK NORMATIF ARSITEKTUR

Strategi Nasional Indonesia